LOLO SOETORO


Soetoro (Bandung, 1935Jakarta, 2 Maret 1987[1], lebih populer sebagai Lolo Soetoro; EYD: Lolo Sutoro) adalah salah seorang topograf Indonesia. Namanya dikenal oleh umum sebagai ayah tiri Barack Obama, seorang senator Amerika Serikat (AS) yang menjadi presiden-terpilih untuk periode 2009-2013.

Sutoro adalah putra ke-9 (dari 10 bersaudara) Martodihardjo, seorang pegawai urusan pertambangan asal Yogyakarta.[1] Saat masa revolusi kemerdekaan nasional Indonesia (1946), ayah Lolo Sutoro dan saudaranya meninggal dunia saat pasukan Belanda membakar rumah keluarga mereka. Lolo Sutoro mengungsi dengan ibunya ke pedesaan untuk menyelamatkan diri.[2]

Di Indonesia, Sutoro pertama kali bekerja di Dinas Topografi TNI AD karena terikat perjanjian dinas. barackstepdadKemudian dia bekerja sebagai konsultan hubungan pemerintah pada Mobil Oil.[5][6][7] (Tetapi sumber lain[1] menyebutkan ia bekerja di Unocal (Chevron)). Barack Obama mendeskripsikan bahwa ayah tirinya adalah pribadi yang ramah, santun, dan mudah bergaul dengan orang lain. Dia juga menulis bahwa fisiknya “tidak terlalu tinggi, berpenampilan baik, bermata coklat, dan berambut hitam”.[8]

Pada tahun 1970, lahirlah anak perempuan Sutoro dan Ann Dunham, yaitu Maya Kassandra. Setelah beberapa tahun menetap di Indonesia, hubungan kedua pasangan merenggang karena pandangan hidup yang mulai berbeda.[3] Pada tahun 1972 Ann Dunham meninggalkan Sutoro dan berkumpul kembali dengan putranya yang telah terlebih dahulu meninggalkan Indonesia tahun 1971 untuk bersekolah di Hawaii. Selanjutnya pasangan ini masih bertemu beberapa kali namun mereka pernah tidak tinggal bersama lagi.[9] Pada tahun 1980 mereka akhirnya resmi bercerai.

Selepas perceraian ini, Sutoro menikah dengan Erna Kustina dan dikaruniai dua anak.[1]

Merujuk ke salah satu artikel Chicago Tribune pada tahun 2007, “Soetoro was much more of a free spirit than a devout Muslim, according to former friends and neighbors.”[10] Lolo Soetoro beragama Islam dan menjalankannya sebagaimana umumnya umat Islam di Indonesia. Islam adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia. Namun demikian istrinya tidak satu kepercayaan (agama) dengannya.[3][5]

Menurut keponakannya, Lolo Soetoro “gemar minum, seorang yang pandai dan hangat, dan bocah paling nakal di dalam keluarga” [11] Sutoro meninggal dunia 1987[1] dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.[1][12]

Sumber :  http://id.wikipedia.org